Stella Christie dan Jensen Huang (Instagram/@prof.stella christie)
Stella Christie dan Jensen Huang (Instagram/@prof.stella christie)
KOMENTAR

PROFESOR Stella Christie membagikan buah pikirannya usai berbincang dengan Pendiri sekaligus CEO NVIDIA Jensen Huang yang berkunjung ke Jakarta untuk menghadiri Indonesia AI Day 2024 yang diselenggarakan Indosat Ooredoo Hutchison (14/11).

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI ini menulis opininya usai berbagi pandangan dengan Jensen Huang seputar masa depan di era kecerdasan buatan.

Bridging Minds and Machines with Jenseng Huang

Senang bisa berdiskusi tentang kecerdasan manusia dan mesin dengan Jensen Huang, CEO NVIDIA, pada peluncuran Sahabat AI. Sahabat AI adalah Large Language Model/LLM pertama di Indonesia, yang dikembangkan oleh anak bangsa untuk mengoptimalkan pemrosesan bahasa lokal dan mendukung keragaman linguistik, sekaligus menunjukkan komitmen Indonesia terhadap kedaulatan AI.

Seperti mesin, manusia memproses informasi melalui analisis komputasi, algoritma, dan implementasi yang bergantung pada data. Agar sistem dapat menyelesaikan masalah yang sebelumnya dianggap tak terpecahkan, ketiga elemen ini harus berjalan bersama. Berkat keberagaman manusia, kita memiliki akses ke berbagai metodologi dalam ketiga level analisis yang memungkinkan inovasi.

Melatih AI sama dengan memimpin manusia: eksplisit dalam mendefinisikan tujuan dan konteks permasalahan, namun implisit dalam implementasi solusi. Keseimbangan ini mendorong iterasi dan inovasi yang dapat melampaui ekspektasi.

Seperti AI, manusia juga belajar melalui pemikiran sistemik (system thinking) dan beroperasi dalam sistem terintegrasi. Cara terbaik untuk belajar adalah dengan berinteraksi secara aktif dengan masalah, memahami hubungan antar elemen dalam ekosistem yang lebih besar. Pendekatan ini tidak hanya menghasilkan solusi yang lebih efisien, tetapi juga mengurangi potensi failure points di masa depan. Tugas kita adalah membangun sistem yang membebaskan potensi setiap orang (upsysteming).

Dengan AI, kita dapat mempercepat proses menuju superhuman performance, memungkinkan kita untuk melakukan apa yang paling membawa kebahagiaan.

Demikian Guru Besar Tsinghua University ini menutup tulisannya yang diunggah di akun Instagram @prof.stellachristie.

Sementara itu, Jensen Huang saat mengisi sesi bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Patrick Walujo di Indonesia AI Day 2024 menantang Indonesia untuk tidak hanya menjadi negara konsumen AI.

“Anda harus mempunyai AI Anda sendiri. Anda tidak dapat mengalihdayakan intelijen. Adalah sebuah kewajiban untuk mengendalikan intelijen negara Anda sendiri, dan bagaimana pun cara Anda memikirkannya, sangat penting untuk memanfaatkan momen ini, sangat penting bagi Indonesia untuk menginisiasi AI. Mengapa Indonesia tidak membangun AI sendiri? Infrastruktur dan teknologinya akan bergerak sangat cepat, tapi selama Anda ada di garis depan, biaya membangun AI akan jauh lebih murah,” tegas Jensen Huang.




Kue Cucur, Kelezatan Tradisional yang Sarat Nilai Sejarah

Sebelumnya

Tempat Hangout Seru di Bogor: PutPit Tiam, Kopitiam dengan Paduan Tradisional dan Modern

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon